Cerita Sex Bergambar - Kumpulan cerita Dewasa, Paling mesum dan hot, cerita terbaru ini berjudul Kepuasan Tersendiri Memperkosa Pelayan Hotel Sexy, Simak terus kisahnya.
Karena diblog ini akan selalu ada update an cerita sex terbaru, ABG Mesum, Cerita Pemerkosaan, Cerita Ngentot, cerita janda gatel, cerita panas paling seru dan menarik hanya di sini tempatnya dalam bacaan cerita seks dewasa bergambar berikut ini, Selamat menikmati...
Saya yaitu seseorang dosen pasca sarjana yang mengajar dan berikan seminar di mana-mana. Saya tinggal di Bogor dan hidup cukup bahagia dengan keluargaku. Satu saat, sedang iseng-iseng bermain dengan internet, saya dapatkan dia, wanita ini bernama Mila. Memiliki hasrat birahi yang hampir sama denganku yakni bermain dengan tali.
Dalam chat dan e-mail saya berhasil ketahui kalau dia bekerja di satu hotel di Jogja jadi Sales Manager. Hemm, kebetulan 2 minggu lagi saya harus memberi seminar 2 hari di Undip Semarang. Tidak sabar menanti hari itu, masih asik saya mengorek info lewat e-mail. Kami bahkan juga bertukar foto (sudah pasti saya tidak kirim foto yang sesungguhnya), Mila bahkan juga pernah kirim photonya saat dia diikat oleh GMnya.
Oh ya, menurut pengakuannya usianya 34 th., Mila sudah 3 th. menikah dengan seseorang penerbang yang bekerja di maskapai multinasional yang bermarkas di Hong Kong. Pertemuan dengan suaminya hampir cuma 2 minggu sekali.
Mila memiliki hubungan spesial dengan lelaki yang sudah lama ia kenal dan mengakui sepanjang tersebut dia kagum pada Mila, kurang lebih mulai sejak pertemuan mereka yang mana Mila jadi anak buahnya 7 th. waktu lalu di Bali. Lelaki itu saat ini merekrut Mila jadi Sales Managernya. Lelaki itu (GMnya), menikah dengan manager personalia satu bank di Semarang, tidak tinggal dengan karna karier. Hingga waktu dia tidak pulang ke Semarang, Milalah yang isi kekosongannya itu.
“Yogya, Yogya, mari mas, yang ini sudah ingin pergi mas,! ”
Suara kenek itu membuyarkan lamunanku, baru selesai seminar dan agak capek saya bersiap-siap ke Yogya ; umumnya segera naik bis Nusantara atau Ramayana ke Yogya dan berhenti di Ringroad ke tempat tinggal keluarga, ortu dan adikku tinggal. Namun sekarang ini saya sudah miliki kemauan beda, saya akan menculik si Mila yang ngegemesin dan selalu mengganggu fikiranku, sudah satu bulan lebih ini saya selalu main internet spesial untuk bisa baca tulisannya atau saksikan photo hornynya.
Jadi bis berhenti di Ringroad juga namun saya segera ke jalan Solo, ke hotel berbintang lima itu, memanglah diam-diam saya membawa photo ke paranormal dan beliau katakan nama hotelnya.
Hotel tempatnya bekerja berdiri pas bersebelahan dengan hotelku. Sesudah saya cek in di hotelku, saya datang ke hotelnya. Hari sudah sore saya tahu persis kalau Mila itu tentu sudah pulang, jadi gagasan akan digerakkan besok. Dari hotel saya naik taksi ke Alfa dan beli sebagian gulungan tali pramuka yang berwarna putih. Juga sebungkus lilin murahan. Pastinya juga gunting yang cukup tajam, ingin beli jepitan baju dari kayu tidak ada, jadi beli yang dari plastik saja namun ada lubangnya hingga bisa dimasukin tali.
Besok harinya after breakfast saya mendatangi hotelnya, yang cuma 25 mtr. dari hotelku. Saya bertanya sama Mbak yang di resepsionis dan tuturnya Mila kantornya itu tuch yang dekat GM nya tuturnya dengan sinis (mungkin dia tidak sempat di perhatikan sang GM).
Dengan kenakan pakaian necis lengkap dengan dasi dengan confident saya datangi kamar kerjanya Mila. “Wah orangnya pas seperti yang di foto yang dikirimnya rambutnya panjang terurai di bahunya, kulitnya putih muka gabungan cina jawa, tinggi tubuhnya 170cm beratnya mungkin 58 kg, padat bodynya.. hmm! ”
Mila berdiri dan kami bersalaman ; hatiku begitu bersukur. Segera saya kuasai diri dan mengenalkan diri kalau saya yaitu Steering Comitte dari satu seminar internasional tentang Lingkungan Hidup dan tertarik menyewa 50 kamar dan ruangan sidang untuk satu minggu penuh.
Mila menerangkan harga nya dan bertanya kapan acaranya akan diawali. Secara singkat masalah detail seminarku sudah beres (walau sebenarnya seminar itu rekayasaku belaka). Mila menerangkan panjang lebar mengenai paket seminar dengan semua fasilitasnya sembari kadang-kadang melemparkan senyum manisnya,. saya makin mengagumi akan, kemarin..
“Bagaimana bila proposalnya bisa Dik Mila antarkan ke hotel saya? ” umpanku sembari mengatakan hotel tempatku tinggal.
“Mengapa Ayah tidak tinggal disini? ” bertanya Mila.
“Lho maunya memanglah demikian, namun kata resepsionis tadi kamar sudah penuh” balasku.
“Betul Pak, mungkin besok Ayah bisa bermalam di sini dan bersedia coba service kami disini? ”
“Boleh saja,.! ” jawabku sembari menginginkan ‘pelayanan’ yang beda.
“Saya bookingkan ya Pak,! ” saya mengangguk sembari sembunyikan kekagumanku akan ketertarikanku kepadanya. Mila tidak cantik, dia menarik dan menarik. Lantas Mila berjanji akan mengantarkan proposalnya besok jam 10. 30 pagi.
Keesokannya telpon di kamar suiteku berbunyi, oh rupanya Mila sudah datang.
“Mila ingin segera ke atas? Ini kamar suitenya bagus lho, ada istri saya juga, agar saya kenalkan sekalian! ”
“Oh ya, kebetulan saya belum sempat saksikan kamar suite di hotel ini, sebentar saja ya Pak” sahut dari seberang telpon.
Hingga di suite roomku, saya silahkan Mila duduk. Mila tampak begitu manis dengan senyumnya yang menarik. Hari ini Mila kenakan blus berwarna biru jelas mengkilap berlengan panjang dengan jenis kerah shanghai dengan kancing putih yang berbaris rapi dari leher sampai hampir ujung pakaiannya, menggunakan rok hitam dan menggenggam HP Nokia 3650 warna Biru Kuning, di pergelangan tangan kirinya ada jam tangan berupa gelang. Di tangan kanannya ada karet pengikat rambut berwarna hitam, dan kutawarkan minuman, dia pilih apple jus kesukaannya. Kutuangkan dalam gelas yang sudah kucampur obat tidur yang kubeli tempo hari dari toko obat di Malioboro.
“Ibu dimana Pak, ” bertanya Mila seraya meminum jusnya
“Oh, berada di kamar mandi.. ”
“Buu,.. buu..! ” teriakku seakan-akan ada dia disana.
Mila meneguk kembali minumannya hingga nyaris habis dan benar juga kata si engkoh, Mila segera tertidur di sofa ruangan tamu.
Sesudah pintu kukunci, saya segera beraksi, pertama kubuka pakaiannya yang selalu terlihat ketat, mulai kancing bawah sampai ke atas lantas BH Triump nya yang no 36, rok hitam yang 10 cm diatas lutut, dan paling akhir CD merk Sloggy yang terlihat bersih. Setelah itu saya mulai mengaplikasikan langkah ikatan yang kuintip dari internet. Tuturnya yang paling mutakhir itu yang dari Jepang namanya Karada. Teorinya dari tubuh dahulu, namun saya takut dia terbangun, jadi agar aman tangannya dahulu.
Tangan kiri kuikat erat pergelangannya, juga tangan kanan. Lantas ke-2 tangannya dibawa ke punggung dan keduanya diikat dengan type yang mengunci (seperti laso, semakin bergerak semakin erat) dan dikaitkan dengan tali lagi ke leher ah janganlah kasihan kelak bisa tercekik. Meskipun tidak berada di teori tali yang mustinya ke leher kuteruskan dari leher ke depan melalui susu dan dibawah buah dada di lingkarkan dan diikat erat hingga dadanya membusung seperti gunung merapi ingin meletus. Supaya kakinya tidak menendang meskipun masih gunakan sepatu Edward Forrer dari Bandung dengan hak 7 cm dan ada talinya melingkar manis di pergelangan kaki itu juga diikat erat gunakan tali beda. Sepatu ini yang diberi nama dia sepatu sexy.. dalam sebagian e-mailnya. Trus turut teori saja, tali yang di buah dada diteruskan kebawah lewat vagina dan keatas lagi di belakang dan diikatkan ke tangannya yang dipunggung. Meyakinkan Mila sudah terikat erat, saya segera menggendongnya,
“Oops, lumayan juga beratnya..! ” lantas menempatkannya ditempat tidur dalam tempat miring, karna tangannya terikat ke belakang. Saya tutup dan mengunci pintu yang menghubungkan ruangan tamu dengan kamar tidurku. Saya cape juga mengerjakannya dan menggendongnya, hingga tertidur di samping Mila.
Saya terbangun oleh suara makian wanita.
“Shit, ugh! Apaan ini!? ”
Mila dengan muka ketakutan lihat badannya yang berbusana tali. Yes my dream comes true! Fikirku. saya berhasil mengikat Mila, dan ia terbangun sembari memaki-maki,
“Pak, sadar Pak.. Ibu berada di kamar mandi.. berani-beraninya berbuat begini pada saya” teriak Mila sembari meronta-ronta berupaya buka ikatannya.
“Lepaskan aku”
Takut terdengar kamar samping sebelumnya Mila berhasil berteriak minta tolong, dengan gerak cepat kuambil lakban perak di meja tempat tidurku,
“.. srett” dan kusumbatkan ke mulutnya, “mmhh!! mmhh!! ”.
Mila mulai mengeliat coba membebaskan dianya, walau demikian makin tangannya bergerak jadi makin kencang juga ikatan yang berada di buah dadanya yang gede itu. Matanya melotot geram, ia tampak kesakitan namun mungkin ia nikmati juga.
“Oh Mila sayang, istriku memanglah berada di kamar mandi, namun di tempat tinggalnya di Bogor, ” jerit tawaku yang kubuat seram.
“Permainan baru akan diawali Mila” kataku dengan tegas.
“Uugh, mmh, awwh!! ” Mila cuma bisa mengeluh tanpa ada suara.
Matanya mulai berkaca-kaca dan terlihat putus harapan. Saya mulai bekerja jepitan baju kupasang di ke-2 putingnya dan dikaitkan dengan tali kecil yang nyambung ke tangan yang dipunggung. Mila meronta-ronta menggerakkan tangannya berusaha untuk melepas ikatannya, namun akhirnya yaitu ikatan di buah dadanya makin menyakitkan, juga putingnya jadi tertarik oleh jepitan baju dan menaikkan rasa sakit.
Masih belum senang saya meneteskan lilin panas pada jarak 40 cm dari buah dadanya, nyatanya ia tidaklah terlalu kesakitan jadi kudekatkan jadi jarak 20 cm ia menggeliat, meronta mmh,.! ugh,.! makin terikat dan semakin sakit dan ia sudah melalui tak tahu orgasme yang keberapa kalinya lewat tali yang melilit lewat vagina dan anusnya.
Pada akhirnya Mila terlihat memelas sekali seperti minta diampuni, mungkin karna sudah sangat capek meronta-ronta dan orgasme.
“Kamu akan saya bebaskan bila ingin ngemut punyaku dan minum hingga bersih, ok? ”
Matanya mengedip lemah. Namun saya belum senang, saya beralih fikiran, terlebih buah zakarku yang begitu semangat sudah menunjuk-nunjuk ke Mila! Saya buka ritsluiting celana lalu melepas ikatan di kakinya yang rapat itu lantas pergelangan kakinya yang masih terikat dengan sepatu yang sexy itu kusambungkan ke kaki tempat tidur hingga Mila terlentang dalam tempat tangan terikat ke belakang sesaat kakinya terikat terlentang.
Penisku 16cm itu masuk dengan paksa ke vaginanya yang nyatanya sudah bercairan. Masuk, keluar, masuk, keluar, berulang-kali sampai spermaku muncrat. Saya terbaring lunglai, diatas badan Mila yang berbusana tali itu, sesudah menjangkau puncaknya,
“Good Girl” kataku sembari memegang kepalanya seperti saya menyayang-nyayang anjing kesayanganku si Bonci.
Mila pingsan tidak sadarkan diri.
Segera saya bersihkan badannya seadanya dengan handuk yang kubasahi, menggunakankan bajunya lengkap dengan blus biru kerah shanghainya, mengancingi blusnya berurutan rapi. Menggunakankan CD sesudah spermaku kubersihkan. Saya ganti ikatannya dengan lakban perak, meliliti badannya yang berbusana, membelenggu kembali tangannya kebelakang, kakinya saya satukan lagi dengan lakban yang sama, kaki yang bersepatu yang sexy (itu sebutannya di e-mail) itu saya kulum dengan gemas. Meyakinkan tangan kakinya sudah terikat, dan mulutnya sudah terhalang, saya utak atik HPnya mencari tahu nomor HPnya lantas dan merta mematikannya, kulihat banyak miss call dan SMS, sebagian dari GMnya
“Mami, sudah jam 5 sore kok belum kembali. Sales Call, tempat? ” ada 4 SMS yang bernada sama. Kumatikan HPnya agar dia jangan pernah bisa SMS untuk minta tolong, juga saya cabut kabel telpon di kamarku.
Mila mulai siuman, lalu kuperlihatkan handycam yang tadi sudah di gunakan pada tempat tersembunyi. Saya meneror bila katakan siapapun juga, rekaman ini akan saya unggah website dewasa, bahkan juga bisa kuperbanyak dan kujual kuedarkan. Matanya kutatap, berkaca-kaca, Mila meronta-ronta kesempatan ini apa daya lakban perak sudah mengikat erat dan merekat di badannya, Mila menangis tersedu-sedu, putus harapan dan pasrah. Semalaman penuh Mila kugarap demikian rupa, karna saya akan cek out besok pagi, jadi malamnya saya perkosa sampai dia pingsan lagi.
Esok harinya, saat tunjukkan jam 6. 00 pagi. Saya tinggalkan dia di kamarku dengan badannya yang berbusana namun masih tetap terikat lilitan lakban perak, kubiarkan sinyal Do Not Disturb menggantung di pintu kamarku. Saya segera kembali pada Bandung dengan KA Argowilis. Di KA sembari nikmati hasil rekaman video pada laptopku, saya mempersiapkan cerita ini dan kukirimkan padanya lewat e-mail hingga dia paham siapa sesungguhnya yang ‘telah memperkosanya’. Tak tahu bagaimana dia bisa melepas ikatannya, jadi misteri sendiri.
Cerita Seks Kepuasan Tersendiri Memperkosa Pelayan Hotel Sexy - Cerita Sexs,Cerita Bokep,Cerita Mesum,Cerita Hot,Cerita Sedarah Sex,Cerita Tante Bokep,Cerita Ngentot Panas,Cerita Remaja Bugil,Cerita Sex Terbaru 2017.
Next Baca juga :
Karena diblog ini akan selalu ada update an cerita sex terbaru, ABG Mesum, Cerita Pemerkosaan, Cerita Ngentot, cerita janda gatel, cerita panas paling seru dan menarik hanya di sini tempatnya dalam bacaan cerita seks dewasa bergambar berikut ini, Selamat menikmati...
![]() |
Cerita Seks Kepuasan Tersendiri Memperkosa Pelayan Hotel Sexy |
Dalam chat dan e-mail saya berhasil ketahui kalau dia bekerja di satu hotel di Jogja jadi Sales Manager. Hemm, kebetulan 2 minggu lagi saya harus memberi seminar 2 hari di Undip Semarang. Tidak sabar menanti hari itu, masih asik saya mengorek info lewat e-mail. Kami bahkan juga bertukar foto (sudah pasti saya tidak kirim foto yang sesungguhnya), Mila bahkan juga pernah kirim photonya saat dia diikat oleh GMnya.
Oh ya, menurut pengakuannya usianya 34 th., Mila sudah 3 th. menikah dengan seseorang penerbang yang bekerja di maskapai multinasional yang bermarkas di Hong Kong. Pertemuan dengan suaminya hampir cuma 2 minggu sekali.
Mila memiliki hubungan spesial dengan lelaki yang sudah lama ia kenal dan mengakui sepanjang tersebut dia kagum pada Mila, kurang lebih mulai sejak pertemuan mereka yang mana Mila jadi anak buahnya 7 th. waktu lalu di Bali. Lelaki itu saat ini merekrut Mila jadi Sales Managernya. Lelaki itu (GMnya), menikah dengan manager personalia satu bank di Semarang, tidak tinggal dengan karna karier. Hingga waktu dia tidak pulang ke Semarang, Milalah yang isi kekosongannya itu.
“Yogya, Yogya, mari mas, yang ini sudah ingin pergi mas,! ”
Suara kenek itu membuyarkan lamunanku, baru selesai seminar dan agak capek saya bersiap-siap ke Yogya ; umumnya segera naik bis Nusantara atau Ramayana ke Yogya dan berhenti di Ringroad ke tempat tinggal keluarga, ortu dan adikku tinggal. Namun sekarang ini saya sudah miliki kemauan beda, saya akan menculik si Mila yang ngegemesin dan selalu mengganggu fikiranku, sudah satu bulan lebih ini saya selalu main internet spesial untuk bisa baca tulisannya atau saksikan photo hornynya.
Jadi bis berhenti di Ringroad juga namun saya segera ke jalan Solo, ke hotel berbintang lima itu, memanglah diam-diam saya membawa photo ke paranormal dan beliau katakan nama hotelnya.
Hotel tempatnya bekerja berdiri pas bersebelahan dengan hotelku. Sesudah saya cek in di hotelku, saya datang ke hotelnya. Hari sudah sore saya tahu persis kalau Mila itu tentu sudah pulang, jadi gagasan akan digerakkan besok. Dari hotel saya naik taksi ke Alfa dan beli sebagian gulungan tali pramuka yang berwarna putih. Juga sebungkus lilin murahan. Pastinya juga gunting yang cukup tajam, ingin beli jepitan baju dari kayu tidak ada, jadi beli yang dari plastik saja namun ada lubangnya hingga bisa dimasukin tali.
Besok harinya after breakfast saya mendatangi hotelnya, yang cuma 25 mtr. dari hotelku. Saya bertanya sama Mbak yang di resepsionis dan tuturnya Mila kantornya itu tuch yang dekat GM nya tuturnya dengan sinis (mungkin dia tidak sempat di perhatikan sang GM).
Dengan kenakan pakaian necis lengkap dengan dasi dengan confident saya datangi kamar kerjanya Mila. “Wah orangnya pas seperti yang di foto yang dikirimnya rambutnya panjang terurai di bahunya, kulitnya putih muka gabungan cina jawa, tinggi tubuhnya 170cm beratnya mungkin 58 kg, padat bodynya.. hmm! ”
Mila berdiri dan kami bersalaman ; hatiku begitu bersukur. Segera saya kuasai diri dan mengenalkan diri kalau saya yaitu Steering Comitte dari satu seminar internasional tentang Lingkungan Hidup dan tertarik menyewa 50 kamar dan ruangan sidang untuk satu minggu penuh.
Mila menerangkan harga nya dan bertanya kapan acaranya akan diawali. Secara singkat masalah detail seminarku sudah beres (walau sebenarnya seminar itu rekayasaku belaka). Mila menerangkan panjang lebar mengenai paket seminar dengan semua fasilitasnya sembari kadang-kadang melemparkan senyum manisnya,. saya makin mengagumi akan, kemarin..
“Bagaimana bila proposalnya bisa Dik Mila antarkan ke hotel saya? ” umpanku sembari mengatakan hotel tempatku tinggal.
“Mengapa Ayah tidak tinggal disini? ” bertanya Mila.
“Lho maunya memanglah demikian, namun kata resepsionis tadi kamar sudah penuh” balasku.
“Betul Pak, mungkin besok Ayah bisa bermalam di sini dan bersedia coba service kami disini? ”
“Boleh saja,.! ” jawabku sembari menginginkan ‘pelayanan’ yang beda.
“Saya bookingkan ya Pak,! ” saya mengangguk sembari sembunyikan kekagumanku akan ketertarikanku kepadanya. Mila tidak cantik, dia menarik dan menarik. Lantas Mila berjanji akan mengantarkan proposalnya besok jam 10. 30 pagi.
Keesokannya telpon di kamar suiteku berbunyi, oh rupanya Mila sudah datang.
“Mila ingin segera ke atas? Ini kamar suitenya bagus lho, ada istri saya juga, agar saya kenalkan sekalian! ”
“Oh ya, kebetulan saya belum sempat saksikan kamar suite di hotel ini, sebentar saja ya Pak” sahut dari seberang telpon.
Hingga di suite roomku, saya silahkan Mila duduk. Mila tampak begitu manis dengan senyumnya yang menarik. Hari ini Mila kenakan blus berwarna biru jelas mengkilap berlengan panjang dengan jenis kerah shanghai dengan kancing putih yang berbaris rapi dari leher sampai hampir ujung pakaiannya, menggunakan rok hitam dan menggenggam HP Nokia 3650 warna Biru Kuning, di pergelangan tangan kirinya ada jam tangan berupa gelang. Di tangan kanannya ada karet pengikat rambut berwarna hitam, dan kutawarkan minuman, dia pilih apple jus kesukaannya. Kutuangkan dalam gelas yang sudah kucampur obat tidur yang kubeli tempo hari dari toko obat di Malioboro.
“Ibu dimana Pak, ” bertanya Mila seraya meminum jusnya
“Oh, berada di kamar mandi.. ”
“Buu,.. buu..! ” teriakku seakan-akan ada dia disana.
Mila meneguk kembali minumannya hingga nyaris habis dan benar juga kata si engkoh, Mila segera tertidur di sofa ruangan tamu.
Sesudah pintu kukunci, saya segera beraksi, pertama kubuka pakaiannya yang selalu terlihat ketat, mulai kancing bawah sampai ke atas lantas BH Triump nya yang no 36, rok hitam yang 10 cm diatas lutut, dan paling akhir CD merk Sloggy yang terlihat bersih. Setelah itu saya mulai mengaplikasikan langkah ikatan yang kuintip dari internet. Tuturnya yang paling mutakhir itu yang dari Jepang namanya Karada. Teorinya dari tubuh dahulu, namun saya takut dia terbangun, jadi agar aman tangannya dahulu.
Tangan kiri kuikat erat pergelangannya, juga tangan kanan. Lantas ke-2 tangannya dibawa ke punggung dan keduanya diikat dengan type yang mengunci (seperti laso, semakin bergerak semakin erat) dan dikaitkan dengan tali lagi ke leher ah janganlah kasihan kelak bisa tercekik. Meskipun tidak berada di teori tali yang mustinya ke leher kuteruskan dari leher ke depan melalui susu dan dibawah buah dada di lingkarkan dan diikat erat hingga dadanya membusung seperti gunung merapi ingin meletus. Supaya kakinya tidak menendang meskipun masih gunakan sepatu Edward Forrer dari Bandung dengan hak 7 cm dan ada talinya melingkar manis di pergelangan kaki itu juga diikat erat gunakan tali beda. Sepatu ini yang diberi nama dia sepatu sexy.. dalam sebagian e-mailnya. Trus turut teori saja, tali yang di buah dada diteruskan kebawah lewat vagina dan keatas lagi di belakang dan diikatkan ke tangannya yang dipunggung. Meyakinkan Mila sudah terikat erat, saya segera menggendongnya,
“Oops, lumayan juga beratnya..! ” lantas menempatkannya ditempat tidur dalam tempat miring, karna tangannya terikat ke belakang. Saya tutup dan mengunci pintu yang menghubungkan ruangan tamu dengan kamar tidurku. Saya cape juga mengerjakannya dan menggendongnya, hingga tertidur di samping Mila.
Saya terbangun oleh suara makian wanita.
“Shit, ugh! Apaan ini!? ”
Mila dengan muka ketakutan lihat badannya yang berbusana tali. Yes my dream comes true! Fikirku. saya berhasil mengikat Mila, dan ia terbangun sembari memaki-maki,
“Pak, sadar Pak.. Ibu berada di kamar mandi.. berani-beraninya berbuat begini pada saya” teriak Mila sembari meronta-ronta berupaya buka ikatannya.
“Lepaskan aku”
Takut terdengar kamar samping sebelumnya Mila berhasil berteriak minta tolong, dengan gerak cepat kuambil lakban perak di meja tempat tidurku,
“.. srett” dan kusumbatkan ke mulutnya, “mmhh!! mmhh!! ”.
Mila mulai mengeliat coba membebaskan dianya, walau demikian makin tangannya bergerak jadi makin kencang juga ikatan yang berada di buah dadanya yang gede itu. Matanya melotot geram, ia tampak kesakitan namun mungkin ia nikmati juga.
“Oh Mila sayang, istriku memanglah berada di kamar mandi, namun di tempat tinggalnya di Bogor, ” jerit tawaku yang kubuat seram.
“Permainan baru akan diawali Mila” kataku dengan tegas.
“Uugh, mmh, awwh!! ” Mila cuma bisa mengeluh tanpa ada suara.
Matanya mulai berkaca-kaca dan terlihat putus harapan. Saya mulai bekerja jepitan baju kupasang di ke-2 putingnya dan dikaitkan dengan tali kecil yang nyambung ke tangan yang dipunggung. Mila meronta-ronta menggerakkan tangannya berusaha untuk melepas ikatannya, namun akhirnya yaitu ikatan di buah dadanya makin menyakitkan, juga putingnya jadi tertarik oleh jepitan baju dan menaikkan rasa sakit.
Masih belum senang saya meneteskan lilin panas pada jarak 40 cm dari buah dadanya, nyatanya ia tidaklah terlalu kesakitan jadi kudekatkan jadi jarak 20 cm ia menggeliat, meronta mmh,.! ugh,.! makin terikat dan semakin sakit dan ia sudah melalui tak tahu orgasme yang keberapa kalinya lewat tali yang melilit lewat vagina dan anusnya.
Pada akhirnya Mila terlihat memelas sekali seperti minta diampuni, mungkin karna sudah sangat capek meronta-ronta dan orgasme.
“Kamu akan saya bebaskan bila ingin ngemut punyaku dan minum hingga bersih, ok? ”
Matanya mengedip lemah. Namun saya belum senang, saya beralih fikiran, terlebih buah zakarku yang begitu semangat sudah menunjuk-nunjuk ke Mila! Saya buka ritsluiting celana lalu melepas ikatan di kakinya yang rapat itu lantas pergelangan kakinya yang masih terikat dengan sepatu yang sexy itu kusambungkan ke kaki tempat tidur hingga Mila terlentang dalam tempat tangan terikat ke belakang sesaat kakinya terikat terlentang.
Penisku 16cm itu masuk dengan paksa ke vaginanya yang nyatanya sudah bercairan. Masuk, keluar, masuk, keluar, berulang-kali sampai spermaku muncrat. Saya terbaring lunglai, diatas badan Mila yang berbusana tali itu, sesudah menjangkau puncaknya,
“Good Girl” kataku sembari memegang kepalanya seperti saya menyayang-nyayang anjing kesayanganku si Bonci.
Mila pingsan tidak sadarkan diri.
Segera saya bersihkan badannya seadanya dengan handuk yang kubasahi, menggunakankan bajunya lengkap dengan blus biru kerah shanghainya, mengancingi blusnya berurutan rapi. Menggunakankan CD sesudah spermaku kubersihkan. Saya ganti ikatannya dengan lakban perak, meliliti badannya yang berbusana, membelenggu kembali tangannya kebelakang, kakinya saya satukan lagi dengan lakban yang sama, kaki yang bersepatu yang sexy (itu sebutannya di e-mail) itu saya kulum dengan gemas. Meyakinkan tangan kakinya sudah terikat, dan mulutnya sudah terhalang, saya utak atik HPnya mencari tahu nomor HPnya lantas dan merta mematikannya, kulihat banyak miss call dan SMS, sebagian dari GMnya
“Mami, sudah jam 5 sore kok belum kembali. Sales Call, tempat? ” ada 4 SMS yang bernada sama. Kumatikan HPnya agar dia jangan pernah bisa SMS untuk minta tolong, juga saya cabut kabel telpon di kamarku.
Mila mulai siuman, lalu kuperlihatkan handycam yang tadi sudah di gunakan pada tempat tersembunyi. Saya meneror bila katakan siapapun juga, rekaman ini akan saya unggah website dewasa, bahkan juga bisa kuperbanyak dan kujual kuedarkan. Matanya kutatap, berkaca-kaca, Mila meronta-ronta kesempatan ini apa daya lakban perak sudah mengikat erat dan merekat di badannya, Mila menangis tersedu-sedu, putus harapan dan pasrah. Semalaman penuh Mila kugarap demikian rupa, karna saya akan cek out besok pagi, jadi malamnya saya perkosa sampai dia pingsan lagi.
Esok harinya, saat tunjukkan jam 6. 00 pagi. Saya tinggalkan dia di kamarku dengan badannya yang berbusana namun masih tetap terikat lilitan lakban perak, kubiarkan sinyal Do Not Disturb menggantung di pintu kamarku. Saya segera kembali pada Bandung dengan KA Argowilis. Di KA sembari nikmati hasil rekaman video pada laptopku, saya mempersiapkan cerita ini dan kukirimkan padanya lewat e-mail hingga dia paham siapa sesungguhnya yang ‘telah memperkosanya’. Tak tahu bagaimana dia bisa melepas ikatannya, jadi misteri sendiri.
Cerita Seks Kepuasan Tersendiri Memperkosa Pelayan Hotel Sexy - Cerita Sexs,Cerita Bokep,Cerita Mesum,Cerita Hot,Cerita Sedarah Sex,Cerita Tante Bokep,Cerita Ngentot Panas,Cerita Remaja Bugil,Cerita Sex Terbaru 2017.
Next Baca juga :
0 Komentar untuk "Kepuasan Tersendiri Memperkosa Pelayan Hotel Sexy"