Cerita seks Dewasa dan Perselingkuhan

Kenikmatan Tiada Tara Ngentot Dengan Tante Dewi Si Janda Yang Haus Kehangatan

Kenikmatan Tiada Tara Ngentot Dengan Tante Dewi Si Janda Yang Haus Kehangatan - Update terbaru Cerita Sex Dewasa, Pada kisah Cerita Seks bergambar kali ini yang berjudul Kenikmatan Tiada Tara Ngentot Dengan Tante Dewi Si Janda Yang Haus Kehangatan cerita HOT pengalaman pribadi maupun orang lain lengkap dengan gambar seksi peningkat nafsu birahi anda. Selamat membaca.

Cerita Seks Terbaru Ngentot Dengan Janda Yang Haus Akan Kehangatan

Cerita Seks Terbaru : Ngentot Dengan Janda Yang Haus Akan Kehangatan

Matahari bersinar amat terik hari ini saya adanya kuliah, tapi rasanya udara amat panas, ruang kuliah yang kebiasaannya sejuk menjadi berasa pengap
“Wah enaknya selesai kuliah pergi ke Mall,” pikirku Setelah kuliah yang membosankan selesai, saya langsung berangkat ke Mall PondOk Indah,
“Seharian suntuk mendengarkan dosen berceloteh, tetapi sehabis Berposisi disini, ahh. rasanya segar sekali”
Kunikmati berjalan-jalan di PIM serta dengan tidak berasa perutku telah merasa lapar, saya berjalan menuju ke food court, sehabis duduk serta memesan makanan, seketika mataku tertuju kepada 3 orang Tante yang Berposisi diseberang mejaku
“Sexy serta cantik juga,” pikirku
Mataku tak dapat lepas dari 3 Tante tersebut, terutama yang memakai baju ketat warna merah, kuperkirakan umurnya 35-40 th, tingginya kurang lebih 160,. rambutnya dicat warna, dengan payudara yang besar dan pantat yang bulat ditunjang dengan badannya sexy
“Waduh jadi pusing kepala atas serta bawah, nih,” kataku
Setelah selesai makan saya langsung menuju ke tOko buku pasal takut tambah ‘pusing’, selesai membaca sesuatu buku, saya ingin keluar dari tOko buku. Eh. nyatanya Tante-Tante yang tadi, mau masuk ke tOko buku juga, saya langsung mengurungkan niat buat keluar dari tOko buku, kulihat Tante berbaju merah itu sedang menelusuri buku sementara teman-temannya sedang memilih buku tulis (mungkin buat anak-anak mereka) setelah itu kudekati Tante tersebut dengan sOk yakin
“Halo Tante Mila apakah khabar” Tante itu heran mendengar suaraku “Maaf ya, kayaknya kamu salah orang” Aku pura-pura terkejut, “Aduh maaf Tante, habis dari belakang persis kaya Tanteku sih” Kemudian Tante itu cuma tersenyum serta berkata,
“Tante atau Tante?”
Aku setelah itu tersenyum serta langsung kualihkan pembicaraan,
“Lagi cari buku apakah Tante? ee. aku boleh tahu namanya enggakk?”
“Tante Dewi,” jawabnya
Selanjutnya kami mulai berbincang-bincang, tapi mataku tak bisa lepas dari payudaranya yang amat menantang, sampai seketika adanya suara dibelakangku
“Waduh, siapa nih?” nyatanya teman-temannya Tante Dewi “Oo. ini keponakanku, eh. mau kemana kalian?”
Sambil tertawa mereka menjawab, “Kita enggak mau ganggu reuni keluarga ah, kamu pulang sendiri aja ya Dew”
Tante Dewi cuma mengangguk saja gejala setuju, sehabis teman-temannya pergi, Tante Dewi mengajakku ke sesuatu restoran. bersetara dengan menikmati minuman, Tante Dewi bercerita mengenai dirinya, singkat cerita, Tante Dewi baru saja pulang dari kelas Aerobik bersama-sama temannya (pantas bodynya masih yahud) serta sekalian mampir menelusuri buku buat anaknya, disamping itu dia juga menceritakan kehidupan keluarganya
Tante Dewi memiliki suami yang Berposisi di Kalimantan, sedang membuka usaha perkayuan dari ketika 3 tahun yang lantas serta cuma pulang setahun sekali pasal kesibukan yang tak dapat ditinggalkan. sementara di rumah Tante Dewi cuma ditemani oleh 2 anak laki-lakinya yang berusia 3 serta 5 tahun dan seorang pembantu serta 1 babysister. mengenali Perihal itu saya langsung berpikir,
“Wah jarang ML dong Tante, kesempatan nih”
Tiba-tiba Tante Dewi berkata, “Tante kayaknya enggak dapat lama-lama, sesegera mungkin pulang pasal nanti sore adanya arisan, jadi Tante mau siapin semuanya dari kini biar adanya masa buat istirahat”
“Baik Tante, ini nomor aku kalau Tante mau ketemu lagi setara saya” “Ok, ini nomor HP Tante, tetapi jangan telepon dulu ya, biar Tante yang telepon kamu” Akhirnya kami berpisah serta Tante Dewi berjanji akan menelepon aku
Seminggu sudah berlalu serta sepanjang itu saya sebetulnya amat ingin meneleponnya tapi pasal telah berjanji buat tak menghubunginya jadi saya cuma menunggu bersetara dengan berharap, sore harinya HPku berbunyi, kulihat nomornya
“Ternyata Tante Dewi!” serta langsung kujawab,
“Halo Tante”
“Halo juga ini Andre?”
“Iya, ini Tante Dewi kan?”
“Iya, kamu adanya acara nanti sore?”
“Enggak adanya tante, mau ketemu?”
“Kita ketemu di Mc Donald Thamrin pukul 5 sore, dapat enggak?”
“Ok Tante, kalau gitu saya siap-siap deh, kini telah pukul 4” “Ok Andre, sampai ketemu disana ya”
Aku sempat bingung, kok kayaknya Tante Dewi terburu-buru serta seketika langsung mengajak ketemu “Ah, nanti juga tahu kalau telah ketemu”
Tepat pukul 5, kami bertemu serta langsung menelusuri tempat duduk. Tante Dewi yang memulai pembicaraan, “Kamu bingung ya? Kok seketika sekali Tante ajak kamu ketemu, sebetulnya enggak adanya apa-apa. hanya ingin ngobrol aja setara kamu, abis teman-teman Tante sedang keluar kota”
“Untung terhadap keluar kota, kalau tak Andre enggak akan ditelepon setara Tante” jawabku “Iya enggak dong say, nomor kamu sempat hilang, jadi Tante cari-cari dulu untung ketemu, jadi Tante dapat langsung hubungi kamu” Kami mengobrol kurang lebih sepanjang 1/2 pukul serta Tante Dewi bicara,
“Ndre, cari tempat istirahat yuk”
Aku nyaris enggak percaya mendengar kalimat yang indah itu, serta langsung saya mengangguk mengiyakan, Tante Dewi cuma tertawa kecil,
“Kamu kaya anak kecil deh,” kata Tante Dewi. setelah itu kami menuju tempat parkir serta pergi dengan mobilnya menelusuri tempat yang dapat disewa buat sebagian jam Setelah memesan serta masuk kamar, Tante Dewi langsung membuka bajunya “Ndre, Tante mandi dulu ya, kalau kamu mau mandi, nyusul aja”
Mendengar itu saya langsung secepat kilat membuka baju serta berlari ke kamar mandi, disana saya menatap pemandangan yang amat indah. Tante Dewi sedang membasuh tubuhnya di bawah shower serta terlihat jelas badannya benar-benar terawat. meski telah memiliki 2 anak tapi badan Tante Dewi amat terjaga, payudara dengan ukuran kurang lebih 36B masih terlihat kencang, pantat yang bulat serta berisi benar-benar bikin penisku langsung bangun dengan cepat
Sambil menyabuni badannya Tante Dewi melirik ke arah selangkanganku serta berkata, “Ndre, lumayan besar juga penis kamu” Sebetulnya ukuran penisku biasa saja cuma 12,5 cm tapi bisa jadi pasal ngaceng berat jadi terlihat besar
“Jadi mandi enggak? Kok bengong aja? Sabunin punggung Tante dong” Aku langsung mendekat serta memeluk Tante Dewi, kuciumi lehernya bersetara dengan tanganku menggesekkan klitorisnya “Wah besar nih klitoris Tante serta lebat juga jembutnya” kataku dalam hati, serta ini bikin birahiku makin tinggi serta makin ganas. Kujilati leher serta punggung Tante Dewi
“Ndree. Tante minta disabunin, kok justru diciumi tetapi. ahh. terus sayang, Ndre isep tetek Tantee”
Aku langsung menuju ke teteknya serta dengan rakus kuhisap putingnya bersetara dengan lidahku menggelitik. Tante Dewi makin menggelinjang serta dia menarik-menarik penisku dengan kuat, sempat kaget serta sakit, tapi lama kelamaan berasa enak. sehabis puas menghisap payudaranya lantas saya pindah menjilati perutnya, pusarnya serta akhirnya tiba dibukit kecil yang lebat hutannya, mulai kujilati bukit itu serta kuhisap klitorisnya bersetara dengan sesekali kugigit pelan
“Aah!. Gila kamu Ndre!. Diapakan Tante? Enakk. sekali sayang,” bersetara dengan tangannya menjambak rambutku, Tante Dewi terus mendesah. Kuhisap terus klitoris itu, bersetara dengan tanganku meremas-remas payudaranya yang besar. Terus kulakukan ‘foreplay’ itu, sampai akhirnya saya berdiri serta kutarik tangannya buat keluar dari kamar mandi serta menuju ke tempat tidur. Kulanjutkan mengisap klitorisnya serta kumasukkan jariku kedalam vaginanya “Aah. yess. Ndre terus say”
“Ughh. yang kuat say, Tante rasanya mau keluar!”

Aku makin semangat memainkan lidahku di klitorisnya serta tak lama setelah itu terdengar erangan yang panjang,
“Ahh. Ndree!. Tante keluar!” Terasa di mulutku cairan yang berasa asin serta langsung kujilat sampai habis “Bagaimana Tante?”
“Thanks Andre kamu dapat untuk Tante puas, rasanya telah lama Tante tak mengalami orgasme”
Kemudian Tante Dewi berbaring serta saya peluk dengan erat, dia merebahkan kepalanya di dadaku, saya mencium keningnya serta dia membalas dengan menciumi bibirku. Lama kami berciuman dengan penuh gairah serta berasa birahinya mulai muncul kembali “Mana penismu say, Tante mau puasin kamu”
Tanpa menunggu lagi kusodorkan ‘adikku’ yang dari tadi telah lama menunggu buat digarap, dengan tangan yang mungil, Tante Dewi mulai mengocok penisku serta dimasukkan ke mulutnya “Uh. nikmat sekali Tante” “Nikmati ya say, ini baru mulai kokm” kata Tante Dewi Sambil mendesah manja, saya merasa ujung penisku dimainkan oleh lidahnya yang terus berputar serta bersetara dengan dihisap “Tante sudah. nanti saya keluarr!”
Tanpa memperdulikan kata-kataku dia terus memainkan penis serta bijiku sampai saya akhirnya tak tahan dan “Tantee. saya keluar!”
Tante Dewi melepaskan penisku dari mulutnya serta mengocoknya dengan kuat bersetara dengan mulutnya membuka
“Croot. croott!”
Keluarlah spermaku yang langsung tentang muka serta masuk ke dalam mulut Tante Dewi yang langsung ditelan. bersetara dengan membersihkan mukanya yang penuh dengan spermaku, mulutnya sesekali mengisap penisku yang mulai mengecil
Kemudian kami beristirahat dalam kondisi bugil, 1/2 pukul setelah itu birahiku muncul kembali, kucumbui secara perlahan Tante Dewi yang masih tertidur, lama-lama terdengar desahan yang amat menggairahkan,

“Mmhh. uh. Ndre kamu mau lagi?”
“Iya Tante, enggak pa-pa kan?” tanyaku
“it’s Ok honey, I’m ready to make love with u”,

Kami melaksanakan 69 style, Tante Dewi melepaskan kocokannya serta berdiri diatas selangkanganku. lantas ia mulai jongkOk bersetara dengan menelusuri penisku buat dimasukkan ke dalam lubang vaginanya yang sudah basah, sehabis posisi kami nikmat serta penisku sudah didalam vaginanya dia mulai naik turun serta mendesah dengan hebat “Aah. ahh. Ndre nikmat sekali!”

Lalu kami berganti posisi menjadi ‘doggy style’, bersetara dengan maju mundur penisku di dalam vaginanya kumasukkan juga jempol tanganku kedalam lubang anusnya “Nghh. Nddre. terus masukin jarimu ke bokong Tante say”
Tidak lama setelah itu kulepaskan penisku serta kucoba masukkan kedalam lubang anusnya, auw! sempit sekali pelan-pelan kutekan terus “Say. terus masukin penismu!” Dan akhirnya masuk seluruh penisku serta kutarik lagi secara perlahan serta kumasukkan lagi serta terus menerus bergantian antara lubang anusnya dengan vaginanya sampai akhirnya
“Tante, Andre mau keluar!”
“Keluarin dimulut Tante saja”

Kutarik penisku serta kumasukkan kedalam mulutnya bersetara dengan dihisap, tangannya memainkan bijiku dan
“Ahh! croot. croot” Keluar seluruh spermaku ke dalam mulutnya serta dia terus mengisap penisku, ngilu rasanya tapi enak sekali
“Andre sayang, kamu enggak nyeselkan make love dengan Tante yang telah tua ini?” tanya Tante Dewi “Ah tak Tante, Andre justru bersyukur dapat bertemu dengan Tante pasal andre memperoleh pembelajaran baru”
Karena kelelahan kami akhirnya tertidur serta tak lama kami pulang ke rumah masing-masing sehabis lebih awal bikin janji buat bertemu kembali. Hingga saat ini, kadang kami masih bertemu tapi tak senantiasa berkaitan mesra pasal masa yang kurang tepat.
0 Komentar untuk "Kenikmatan Tiada Tara Ngentot Dengan Tante Dewi Si Janda Yang Haus Kehangatan"


Back To Top