Pengalaman Bercinta di Gedung Bioskop Dengan Teman - Update terbaru Cerita Sex Dewasa, Pada kisah Cerita Seks bergambar kali ini yang berjudul Pengalaman Bercinta di Gedung Bioskop Dengan Teman, saya telah menyediakan cerita HOT pengalaman pribadi maupun orang lain lengkap dengan gambar seksi peningkat nafsu birahi anda. Selamat membaca.
Aku pulang kerumah sekitar pukul 3 sore, serta rumah masih sepi. setelah itu ketika aku sedang nonton TV di ruang keluarga selepas ganti baju, Rani keluar dari kamarnya, telah berpakaian rapi. Dia mendekat serta mukanya menunduk
“Dodi, kamu adanya acara nggak? Temani aku nonton dong”
“Eh. apa? Iya, iya aku nggak adanya acara, sejenak yah aku ganti baju dulu” jawabku, serta aku buru-buru ganti baju dengan jantung berdebaran. sehabis siap, akupun dengan cepat mengajaknya berangkat. Rani memberi advice supaya kami pergi dengan mobilnya
Aku dengan cepat mengeluarkan mobil, serta ketika Rani duduk di sebelahku, aku baru sadar kalau dia memakai rok pendek, sehingga ketika duduk ujung roknya semakin ke atas. selama trip ke bioskop mataku nggak dapat lepas melirik kepahanya
Sesampainya dibioskop, aku beranikan memeluk pinggangnya, serta Rani tak menolak. serta sewaktu mengantri di loket aku peluk dia dari belakang. Aku tahu Rani merasa penisku telah tegang pasal menempel di pantatnya. Rani meremas tanganku dengan kuat. Kita memesan tempat duduk paling belakang, serta nyatanya yang nonton nggak begitu banyak, serta disekeliling kita tak ditempati
Kita dengan cepat duduk dengan tangan masih saling meremas. Tangannya telah basah dengan keringat dingin, serta mukanya senantiasa menunduk. Ketika lampu mulai dipadamkan, aku telah tak tahan, dengan cepat kuusap mukanya, setelah itu aku dekatkan ke mukanya, serta kita dengan cepat berciuman dengan gemasnya
Lidahku serta lidahnya saling berkaitan, serta kadang-kadang lidahku digigitnya lembut. Tanganku dengan cepat menyelinap ke balik bajunya. serta pasal tak sabar, langsung saja aku selinapkan ke balik BH-nya, serta payudaranya yang sebelah kiri aku remas dengan gemas
Mulutku langsung diisap dengan kuat oleh Rani. Tangankupun makin gemas meremas payudaranyanya, memutar-mutar putingnya, begitu terus, setelah itu pindah ke susu yang kanan, serta Rani mulai mengerang di dalam mulutku, sedangkan penisku makin meronta menuntut sesuatu
Kemudian tanganku mulai mengelus pahanya, serta kuusap-usap dengan arah makin naik ke atas, ke pangkal pahanya. Roknya aku singkap ke atas, sehingga bersetara dengan berciuman, di keremangan cahaya, aku dapat menatap celana dalamnya
Dan ketika tanganku sampai di selangkangannya, mulut Rani berpindah menciumi telingaku sampai aku terangsang sekali. Celana dalamnya telah basah. Tanganku dengan cepat menyelinap ke balik celana dalamnya, serta mulai memainkan clitorisnya
Aku elus-elus, pelan-pelan, aku usap dengan penuh perasaan, setelah itu aku putar-putar, semakin lama semakin cepat, serta semakin lama semakin laju. seketika tangannya mencengkeram tanganku, serta pahanya juga menjepit telapak tanganku, sementara kupingku digigitnya bersetara dengan mendesis-desis. Badanya tersentak-sentak sebagian saat
“Dodi. aduuhh,. aku nggak tahan sekali,. berhenti dulu yaahh,. nanti dirumah ajaa”,. rintihnya. Akupun dengan cepat mencabut tanganku dari selangkangannya
“Dodi,. kini aku mainin memiliki kamu yaahh”,. katanya bersetara dengan mulai meraba celanaku yang telah menonjol. Aku bantu dia dengan aku buka ritsluiting celana, setelah itu tangannya menelusup, merogoh, serta ketika akhirnya menggenggam penisku, aku merasa enak luar biasa. Penisku ditariknya keluar celana, sehingga mengacung tegak
“Dodi,. ini telah basah,. cairannya licin”,. rintihnya dikupingku bersetara dengan mulai digenggam dengan dua tangan. Tangan yang kiri menggenggam pangkal penisku, sementara yang kanan ujung penisku serta jari-jarinya mengusap-usap kepala penis serta meratakan cairannya
“Rani,. teruskan sayang”,. kataku dengan ketegangan yang makin menjadi-jadi. Aku merasa penisku telah keras sekali. Rani meremas serta mengurut penisku makin laju. Aku merasa spermaku telah hampir keluar. Aku bingung sekali pasal takut kalau sampai keluar bakal muncrat kemana-mana
“Rani,. aku hampir keluar nih,. berhenti dulu deh”,. kataku dengan suara yang nggak yakin, pasal masih keenakan “Waahh,. Rani belum mau berhenti,. memiliki kamu ini membuat aku gemes”,. rengeknya
“Terus gimana,. apakah enaknya kita pulang saja yuk?!”. ajakku, serta ketika Rani mengangguk setuju, dengan cepat kurapikan celanaku, juga pakaian Rani, serta dengan cepat kita keluar bioskop walaupun filmnya belum selesai. Di mobil tangan Rani kembali mengusap-usap celanaku
Dan aku diam saja ketika dia buka ritsluitingku serta menelusupkan tangannya menelusuri penisku. Aduh, rasanya enak sekali. serta penisku semakin berdenyut ketika dia bilang, “Nanti aku boleh nyium itunya yah”. Aku pengin dengan cepat sampai ke rumah
Dan, akhirnya sampai juga. Kita berjalan bersetara dengan berpelukan erat-erat. Sewaktu Rani membuka pintu rumah, dia kupeluk dari belakang, serta aku ciumi samping lehernya. Tanganku telah menyingkapkan roknya ke atas, serta tanganku meremas pinggul serta pantatnya dengan gemas. Rani aku bimbing ke ruang keluarga. bersetara dengan berdiri aku ciumi bibirnya, aku lumat habis mulutnya, serta dia membalas dengan setara gemasnya
Pakaiannya kulucuti satu persatu bersetara dengan tetap berciuman. bersetara dengan melepas bajunya, aku mulai meremasi payudaranya yang masih dibalut BH. Dengan tidak sabar BH-nya dengan cepat kulepas juga. setelah itu roknya, serta terakhir celana dalamnya juga aku turunkan serta semuanya teronggok di karpet
Badannya yang telanjang aku peluk erat-erat. Ini pertama kalinya aku memeluk seorang gadis dengan telanjang bulat. serta gadis ini ialah Rani yang kerap aku impikan tetapi tak terbayangkan buat menyentuhnya. Semuanya kini adanya di depan mataku
Kemudian tangan Rani juga melepaskan bajuku, setelah itu celana panjangku, serta ketika melepas celana dalamku, Rani melaksanakannya bersetara dengan memeluk badanku. penisku yang telah memanjang serta tegang sekali dengan cepat meloncat keluar serta menekan perutnya. uuhh, rasanya enak sekali ketika kulit kami yang sama-sama telanjang bersentuhan, bergesekan, serta menempel dengan ketat. Bibir kami saling melumat dengan nafas yang makin memburu
Tanganku meremas pantatnya, mengusap punggungnya, mengelus pahanya, serta meremasi payudaranya dengan bergantian. Tangan Rani juga telah menggenggam serta mengelus penisku. tubuh Rani bergelinjangan, serta dari mulutnya keluar rintihan yang makin membangkitkan birahiku. pasal rumah jelas jelas sepi, kita jadi mengerang dengan bebas
Kemudian bersetara dengan tetap meremasi penisku, Rani mulai merendahkan badannya, sampai akhirnya dia berlutut serta mukanya tepat didepan selangkanganku. Matanya memandangi penisku yang makin keras di dalam genggamannya, serta mulutnya setengah terbuka. Penisku terus dinikmati, dipandangi dengan tidak berkedip, serta rupanya semakin bikin nafsunya memuncak. Mulutnya perlahan mulai didekatkan kekepala penisku
Aku melihatnya dengan gemas sekali. Kepalaku sampai terdongak ketika akhirnya bibirnya mengecup kepala penisku. Tangannya masih menggenggam pangkal penisku, serta mengelusnya pelan-pelan. Mulutnya mulai mengecupi kepala penisku berulang-ulang, setelah itu memakai lidahnya buat meratakan cairan penisku
Lidahnya memutar-mutar, setelah itu mulutnya mulai mengulum dengan lidah tetap memutari kepala penisku. Aku makin mengerang, serta pasal nggak tahan, aku dorong penisku sampai terbenam ke mulutnya. Aku rasa ujungnya sampai ke tenggorokannya. Rasanya enak sekali. setelah itu pelan-pelan penisku disedot-sedot serta dimaju-mundurkan di dalam mulutnya
Rambutnya kuusap-usap serta kadang-kadang kepalanya aku tekan-tekan supaya penisku makin berasa enak. Isapan mulut serta lidahnya yang melingkar-lingkar membuatku merasa telah nggak tahan. terlebih jika sewaktu Rani melaksanakannya makin cepat, serta makin cepat, serta makin cepat
Ketika akhirnya aku merasa spermaku mau muncrat, dengan cepat kutarik penisku dari mulutnya. tetapi Rani menahannya serta tetap mengisap penisku. tersebutkan akupun nggak dapat menahan lebih lama lagi, spermaku muncrat di dalam mulutnya dengan rasa enak yang luar biasa. Spermaku langsung ditelannya serta dia terus mengisapi serta menyedot penisku sampai spermaku muncrat berkali-kali
Badanku sampai tersentak-sentak mengalami kenikmatan yang tiada taranya. walaupun spermaku telah habis, mulut Rani masih terus menjilat. Akupun akhirnya nggak kuat lagi berdiri serta akhirnya dengan nafas sama-sama tersengal-sengal kita berbaring di karpet dengan mata terpejam
“Thanks ya Ran, tadi itu enak sekali”, kataku berbisik
“Ah,. aku juga suka kok,. makasih juga kamu ngebolehin aku mainin kamu”
Kemudian ujung hidungnya aku kecup, matanya juga, setelah itu bibirnya. Mataku memandangi badannya yang terbaring telanjang, alangkah indahnya. Pelan-pelan aku ciumi lehernya, serta aku merasa nafsu kita mulai naik lagi. setelah itu mulutku turun serta menciumi payudaranya yang sebelah kanan sementara tanganku mulai meremas susu yang kiri. Rani mulai menggeliat-geliat, serta erangannya bikin mulut serta tanganku tambah gemas memainkan susu serta putingnya
Aku terus menciumi buat sebagian saat, serta setelah itu pelan-pelan aku mulai mengusapkan tanganku keperutnya, setelah itu kebawah lagi sampai mengalami bulu jembutnya, aku elus serta aku garuk sampai mulutnya menciumi telingaku. Pahanya mulai aku renggangkan sampai agak mengangkang. setelah itu bersetara dengan mulutku terus menciumi payudaranya, jariku mulai memainkan clitorisnya yang telah mulai terangsang juga
Cairan kenikmatannya kuusap-usapkan ke semua permukaan kemaluannya, juga ke clitorisnya, serta makin licin clitoris dan liang kewanitaannya, bikin Rani makin menggelinjang serta mengerang. clitorisnya aku putar-putar terus, juga mulut kemaluannya bergantian
“Ahh,. Dodii,. aahh,. teruss…, aahh,. sayaangg”,. mulutnya terus meracau sedangkan pinggulnya mulai bergoyang-goyang. Pantatnya juga mulai terangkat-angkat. Akupun dengan cepat membuat turun kepalaku kearah selangkangannya, sampai akhirnya mukaku tepat di selangkangannya
Kedua kakinya aku lipat ke atas, aku pegangi dengan dua tanganku serta pahanya kulebarkan sehingga liang kewanitaan serta clitorisnya terbuka di depan mukaku. Aku tak tahan memandangi keindahan liang kewanitaannya yang saat itu selaput dara nya masih rapat. Lidahku langsung menjulur serta mengusap clitoris serta liang kewanitaannya
Cairan surganya kusedot-sedot dengan enak. Mulutku menciumi bibir kemaluannya dengan ganas, serta lidahku aku selip-selipkan ke lubangnya, aku kait-kaitkan, aku gelitiki, terus begitu, sampai pantatnya terangkat, setelah itu tangannya memaksa kepalaku sampai aku terbenam di selangkangannya. Aku jilati terus, clitorisnya aku putar dengan lidah, aku isap, aku sedot, sampai Rani meronta-ronta. Aku merasa penisku telah tegak kembali, serta mulai berdenyut-denyut
“Dodii,. aku nggak tahan,. aduuhh,. aahh,. enaakk sekalii”,. rintihnya berulang-ulang. Mulutku telah berlumuran cairan kewanitaannya yang makin bikin nafsuku tak tertahankan. setelah itu aku lepaskan mulutku dari liang kewanitaannya
Sekarang giliran penisku aku usap-usapkan ke clitoris serta bibir kemaluannya, bersetara dengan aku duduk mengangkang juga. Pahaku menahan pahanya supaya tetap terbuka. Rasanya enak sekali ketika penisku digeser-geserkan diliang senggamanya. Rani juga mengalami Perihal yang sama, serta kini tangannya ikut ngebantu serta menekan penisku digeser-geserkan di clitorisnya
“Ranii,. aahh,. enakk,. aahh” “aahh,. iya,. eennaakk sekalii”
Kita saling merintih. setelah itu pasal penisku makin gatal, aku mulai menggosokkan kepala penisku ke bibir kemaluannya. Rani makin menggelinjang. Akhirnya aku mulai memaksa pelan sampai kepala penisku masuk ke liang senggamanya
“Aduuhh. Dodii,. saakiitt,. aadduuhh,. jaangaann”,rintihnya “Tahan dulu sebentar…, Nanti juga ilang sakitnya”,. kataku membujuk
Kemudian pelan-pelan penisku aku keluarkan, setelah itu aku tekan lagi, aku keluarkan lagi, aku tekan lagi, setelah itu akhirnya aku tekan lebih dalam sampai masuk hampir setengahnya. Mulut Rani sampai terbuka tetapi telah nggak dapat bersuara
Punggungnya terangkat dari karpet menahan desakan penisku. setelah itu pelan-pelan aku keluarkan lagi, aku dorong lagi, aku keluarkan lagi, terus sampai dia tenang lagi. Akhirnya ketika aku memaksa lagi kali ini aku dorong sampai amblas semuanya ke dalam
Kali ini kita sama-sama mengerang dengan keras. tubuh kita berpelukan, mulutnya yang terbuka aku ciumi, serta pahanya menjepit pinggangku dengan keras sekali sehingga aku merasa ujung penisku telah mentok ke dinding kemaluannya. Kita tetap berpelukan dengan erat saling mengejang buat sebagian saat lamanya
Mulut kita saling mengisap dengan kuat. Kami sama-sama mengalami keenakan yang tiada taranya. sehabis itu pantatnya sedikit demi sedikit mulai bergoyang, tersebutkan akupun mulai menggerakkan penisku pelan-pelan, maju, mundur, pelan, pelan, semakin cepat, semakin cepat, serta goyangan pantat Rani juga makin cepat
“Dodii,. aduuhh,. aahh,. teruskan sayang,. aku hampir niihh”,. rintihnya
“Iya,. nihh,. tahan dulu,. aku juga hampir,. kita bareng ajaa”,. kataku bersetara dengan terus menggerakkan penis semakin laju. Tanganku juga ikut meremasi susunya. Penisku semakin keras kuhujam-hujamkan ke dalam liang surganya sampai pantatnya terangkat dari karpet. serta aku merasa liang senggamanya juga menguruti penisku di dalam. penis kutarik serta tekan makin cepat, makin cepat,. serta makin cepat”
“Raanii,. aku mau keluar niihh” “Iyaa,. keluarin saja,. Rani juga keluar kini niihh”
Akupun menghunjamkan penisku keras-keras yang disambut dengan pantat Rani yang terangkat ke atas sampai ujung penisku menumbuk dinding kemaluannya dengan keras. setelah itu pahanya menjepit pahaku dengan keras sehingga penisku semakin mentok, tangannya mencengkeram punggungku. Liang kewanitaannya berdenyut-denyut. Spermaku memancar, muncrat dengan sebanyak-banyaknya menyirami liang senggamanya
Baca juga : Nafsu Membara Karena Melihat Kode Dari Model Telanjang yang Minta ML
“aahh…, aahh,. aahh”,. kita sama-sama mengerang, serta liang kewanitaannya masih berdenyut, mencengkeram penisku, sehingga spermaku berkali-kali menyembur. Pantatnya masih juga berupaya menekan-nekan serta memutar sehingga penisku layaknya diperas. Kita orgasme berserentakan sepanjang sebagian saat, serta sepertinya nggak akan berakhir
Pantatku masih ditahan dengan tangannya, pahanya masih menjepit pahaku erat-erat, serta liang senggamanya masih berdenyut meremas-remas penisku dengan enaknya sehingga sepertinya spermaku keluar seluruh dengan tidak bersisa sedikitpun
“aahh,. aahh,. aduuhh…”, kita telah nggak dapat bersuara lagi disamping mengerang-erang keenakan
Ketika telah mulai kendur, aku ciumi Rani dengan penis masih di dalam liang senggamanya yang selaput dara nya sudah robek. Kita saling berciuman lagi buat sebagian saat bersetara dengan saling membelai. Aku ciumi terus sampai akhirnya aku merasai kalau Rani sedang menangis pasal selaput dara nya sudah robek
Tanpa berbicara kita saling menghibur. Aku merasai jikalau selaput dara nya sudah robek oleh penisku. serta ketika penisku aku cabut dari sela-sela liang kewanitaannya yang selaput dara nya sudah robek jelas jelas mengalir darah yang bercampur dengan spermaku
Kami terus saling membelai, serta Rani masih mengisak di dadaku pasal selaput dara-nya sudah sobek, sampai akhirnya kita berdua tertidur kelelahan dengan berpelukan.

Cerita Seks Terbaru : ML Di gedung Bioskop Dengan Teman
Pagi itu aku bangun kesiangan, seisi rumah rupanya telah pergi semua. Akupun dengan cepat mandi serta berangkat ke kampus. walaupun hari itu kuliah amat padat, pikiranku nggak dapat konsentrasi sedikitpun, yang aku pikirkan hanya RaniAku pulang kerumah sekitar pukul 3 sore, serta rumah masih sepi. setelah itu ketika aku sedang nonton TV di ruang keluarga selepas ganti baju, Rani keluar dari kamarnya, telah berpakaian rapi. Dia mendekat serta mukanya menunduk
“Dodi, kamu adanya acara nggak? Temani aku nonton dong”
“Eh. apa? Iya, iya aku nggak adanya acara, sejenak yah aku ganti baju dulu” jawabku, serta aku buru-buru ganti baju dengan jantung berdebaran. sehabis siap, akupun dengan cepat mengajaknya berangkat. Rani memberi advice supaya kami pergi dengan mobilnya
Aku dengan cepat mengeluarkan mobil, serta ketika Rani duduk di sebelahku, aku baru sadar kalau dia memakai rok pendek, sehingga ketika duduk ujung roknya semakin ke atas. selama trip ke bioskop mataku nggak dapat lepas melirik kepahanya
Sesampainya dibioskop, aku beranikan memeluk pinggangnya, serta Rani tak menolak. serta sewaktu mengantri di loket aku peluk dia dari belakang. Aku tahu Rani merasa penisku telah tegang pasal menempel di pantatnya. Rani meremas tanganku dengan kuat. Kita memesan tempat duduk paling belakang, serta nyatanya yang nonton nggak begitu banyak, serta disekeliling kita tak ditempati
Kita dengan cepat duduk dengan tangan masih saling meremas. Tangannya telah basah dengan keringat dingin, serta mukanya senantiasa menunduk. Ketika lampu mulai dipadamkan, aku telah tak tahan, dengan cepat kuusap mukanya, setelah itu aku dekatkan ke mukanya, serta kita dengan cepat berciuman dengan gemasnya
Lidahku serta lidahnya saling berkaitan, serta kadang-kadang lidahku digigitnya lembut. Tanganku dengan cepat menyelinap ke balik bajunya. serta pasal tak sabar, langsung saja aku selinapkan ke balik BH-nya, serta payudaranya yang sebelah kiri aku remas dengan gemas
Mulutku langsung diisap dengan kuat oleh Rani. Tangankupun makin gemas meremas payudaranyanya, memutar-mutar putingnya, begitu terus, setelah itu pindah ke susu yang kanan, serta Rani mulai mengerang di dalam mulutku, sedangkan penisku makin meronta menuntut sesuatu
Kemudian tanganku mulai mengelus pahanya, serta kuusap-usap dengan arah makin naik ke atas, ke pangkal pahanya. Roknya aku singkap ke atas, sehingga bersetara dengan berciuman, di keremangan cahaya, aku dapat menatap celana dalamnya
Dan ketika tanganku sampai di selangkangannya, mulut Rani berpindah menciumi telingaku sampai aku terangsang sekali. Celana dalamnya telah basah. Tanganku dengan cepat menyelinap ke balik celana dalamnya, serta mulai memainkan clitorisnya
Aku elus-elus, pelan-pelan, aku usap dengan penuh perasaan, setelah itu aku putar-putar, semakin lama semakin cepat, serta semakin lama semakin laju. seketika tangannya mencengkeram tanganku, serta pahanya juga menjepit telapak tanganku, sementara kupingku digigitnya bersetara dengan mendesis-desis. Badanya tersentak-sentak sebagian saat
“Dodi. aduuhh,. aku nggak tahan sekali,. berhenti dulu yaahh,. nanti dirumah ajaa”,. rintihnya. Akupun dengan cepat mencabut tanganku dari selangkangannya
“Dodi,. kini aku mainin memiliki kamu yaahh”,. katanya bersetara dengan mulai meraba celanaku yang telah menonjol. Aku bantu dia dengan aku buka ritsluiting celana, setelah itu tangannya menelusup, merogoh, serta ketika akhirnya menggenggam penisku, aku merasa enak luar biasa. Penisku ditariknya keluar celana, sehingga mengacung tegak
“Dodi,. ini telah basah,. cairannya licin”,. rintihnya dikupingku bersetara dengan mulai digenggam dengan dua tangan. Tangan yang kiri menggenggam pangkal penisku, sementara yang kanan ujung penisku serta jari-jarinya mengusap-usap kepala penis serta meratakan cairannya
“Rani,. teruskan sayang”,. kataku dengan ketegangan yang makin menjadi-jadi. Aku merasa penisku telah keras sekali. Rani meremas serta mengurut penisku makin laju. Aku merasa spermaku telah hampir keluar. Aku bingung sekali pasal takut kalau sampai keluar bakal muncrat kemana-mana
“Rani,. aku hampir keluar nih,. berhenti dulu deh”,. kataku dengan suara yang nggak yakin, pasal masih keenakan “Waahh,. Rani belum mau berhenti,. memiliki kamu ini membuat aku gemes”,. rengeknya
“Terus gimana,. apakah enaknya kita pulang saja yuk?!”. ajakku, serta ketika Rani mengangguk setuju, dengan cepat kurapikan celanaku, juga pakaian Rani, serta dengan cepat kita keluar bioskop walaupun filmnya belum selesai. Di mobil tangan Rani kembali mengusap-usap celanaku
Dan aku diam saja ketika dia buka ritsluitingku serta menelusupkan tangannya menelusuri penisku. Aduh, rasanya enak sekali. serta penisku semakin berdenyut ketika dia bilang, “Nanti aku boleh nyium itunya yah”. Aku pengin dengan cepat sampai ke rumah
Dan, akhirnya sampai juga. Kita berjalan bersetara dengan berpelukan erat-erat. Sewaktu Rani membuka pintu rumah, dia kupeluk dari belakang, serta aku ciumi samping lehernya. Tanganku telah menyingkapkan roknya ke atas, serta tanganku meremas pinggul serta pantatnya dengan gemas. Rani aku bimbing ke ruang keluarga. bersetara dengan berdiri aku ciumi bibirnya, aku lumat habis mulutnya, serta dia membalas dengan setara gemasnya
Pakaiannya kulucuti satu persatu bersetara dengan tetap berciuman. bersetara dengan melepas bajunya, aku mulai meremasi payudaranya yang masih dibalut BH. Dengan tidak sabar BH-nya dengan cepat kulepas juga. setelah itu roknya, serta terakhir celana dalamnya juga aku turunkan serta semuanya teronggok di karpet
Badannya yang telanjang aku peluk erat-erat. Ini pertama kalinya aku memeluk seorang gadis dengan telanjang bulat. serta gadis ini ialah Rani yang kerap aku impikan tetapi tak terbayangkan buat menyentuhnya. Semuanya kini adanya di depan mataku
Kemudian tangan Rani juga melepaskan bajuku, setelah itu celana panjangku, serta ketika melepas celana dalamku, Rani melaksanakannya bersetara dengan memeluk badanku. penisku yang telah memanjang serta tegang sekali dengan cepat meloncat keluar serta menekan perutnya. uuhh, rasanya enak sekali ketika kulit kami yang sama-sama telanjang bersentuhan, bergesekan, serta menempel dengan ketat. Bibir kami saling melumat dengan nafas yang makin memburu
Tanganku meremas pantatnya, mengusap punggungnya, mengelus pahanya, serta meremasi payudaranya dengan bergantian. Tangan Rani juga telah menggenggam serta mengelus penisku. tubuh Rani bergelinjangan, serta dari mulutnya keluar rintihan yang makin membangkitkan birahiku. pasal rumah jelas jelas sepi, kita jadi mengerang dengan bebas
Kemudian bersetara dengan tetap meremasi penisku, Rani mulai merendahkan badannya, sampai akhirnya dia berlutut serta mukanya tepat didepan selangkanganku. Matanya memandangi penisku yang makin keras di dalam genggamannya, serta mulutnya setengah terbuka. Penisku terus dinikmati, dipandangi dengan tidak berkedip, serta rupanya semakin bikin nafsunya memuncak. Mulutnya perlahan mulai didekatkan kekepala penisku
Aku melihatnya dengan gemas sekali. Kepalaku sampai terdongak ketika akhirnya bibirnya mengecup kepala penisku. Tangannya masih menggenggam pangkal penisku, serta mengelusnya pelan-pelan. Mulutnya mulai mengecupi kepala penisku berulang-ulang, setelah itu memakai lidahnya buat meratakan cairan penisku
Lidahnya memutar-mutar, setelah itu mulutnya mulai mengulum dengan lidah tetap memutari kepala penisku. Aku makin mengerang, serta pasal nggak tahan, aku dorong penisku sampai terbenam ke mulutnya. Aku rasa ujungnya sampai ke tenggorokannya. Rasanya enak sekali. setelah itu pelan-pelan penisku disedot-sedot serta dimaju-mundurkan di dalam mulutnya
Rambutnya kuusap-usap serta kadang-kadang kepalanya aku tekan-tekan supaya penisku makin berasa enak. Isapan mulut serta lidahnya yang melingkar-lingkar membuatku merasa telah nggak tahan. terlebih jika sewaktu Rani melaksanakannya makin cepat, serta makin cepat, serta makin cepat
Ketika akhirnya aku merasa spermaku mau muncrat, dengan cepat kutarik penisku dari mulutnya. tetapi Rani menahannya serta tetap mengisap penisku. tersebutkan akupun nggak dapat menahan lebih lama lagi, spermaku muncrat di dalam mulutnya dengan rasa enak yang luar biasa. Spermaku langsung ditelannya serta dia terus mengisapi serta menyedot penisku sampai spermaku muncrat berkali-kali
Badanku sampai tersentak-sentak mengalami kenikmatan yang tiada taranya. walaupun spermaku telah habis, mulut Rani masih terus menjilat. Akupun akhirnya nggak kuat lagi berdiri serta akhirnya dengan nafas sama-sama tersengal-sengal kita berbaring di karpet dengan mata terpejam
“Thanks ya Ran, tadi itu enak sekali”, kataku berbisik
“Ah,. aku juga suka kok,. makasih juga kamu ngebolehin aku mainin kamu”
Kemudian ujung hidungnya aku kecup, matanya juga, setelah itu bibirnya. Mataku memandangi badannya yang terbaring telanjang, alangkah indahnya. Pelan-pelan aku ciumi lehernya, serta aku merasa nafsu kita mulai naik lagi. setelah itu mulutku turun serta menciumi payudaranya yang sebelah kanan sementara tanganku mulai meremas susu yang kiri. Rani mulai menggeliat-geliat, serta erangannya bikin mulut serta tanganku tambah gemas memainkan susu serta putingnya
Aku terus menciumi buat sebagian saat, serta setelah itu pelan-pelan aku mulai mengusapkan tanganku keperutnya, setelah itu kebawah lagi sampai mengalami bulu jembutnya, aku elus serta aku garuk sampai mulutnya menciumi telingaku. Pahanya mulai aku renggangkan sampai agak mengangkang. setelah itu bersetara dengan mulutku terus menciumi payudaranya, jariku mulai memainkan clitorisnya yang telah mulai terangsang juga
Cairan kenikmatannya kuusap-usapkan ke semua permukaan kemaluannya, juga ke clitorisnya, serta makin licin clitoris dan liang kewanitaannya, bikin Rani makin menggelinjang serta mengerang. clitorisnya aku putar-putar terus, juga mulut kemaluannya bergantian
“Ahh,. Dodii,. aahh,. teruss…, aahh,. sayaangg”,. mulutnya terus meracau sedangkan pinggulnya mulai bergoyang-goyang. Pantatnya juga mulai terangkat-angkat. Akupun dengan cepat membuat turun kepalaku kearah selangkangannya, sampai akhirnya mukaku tepat di selangkangannya
Kedua kakinya aku lipat ke atas, aku pegangi dengan dua tanganku serta pahanya kulebarkan sehingga liang kewanitaan serta clitorisnya terbuka di depan mukaku. Aku tak tahan memandangi keindahan liang kewanitaannya yang saat itu selaput dara nya masih rapat. Lidahku langsung menjulur serta mengusap clitoris serta liang kewanitaannya
Cairan surganya kusedot-sedot dengan enak. Mulutku menciumi bibir kemaluannya dengan ganas, serta lidahku aku selip-selipkan ke lubangnya, aku kait-kaitkan, aku gelitiki, terus begitu, sampai pantatnya terangkat, setelah itu tangannya memaksa kepalaku sampai aku terbenam di selangkangannya. Aku jilati terus, clitorisnya aku putar dengan lidah, aku isap, aku sedot, sampai Rani meronta-ronta. Aku merasa penisku telah tegak kembali, serta mulai berdenyut-denyut
“Dodii,. aku nggak tahan,. aduuhh,. aahh,. enaakk sekalii”,. rintihnya berulang-ulang. Mulutku telah berlumuran cairan kewanitaannya yang makin bikin nafsuku tak tertahankan. setelah itu aku lepaskan mulutku dari liang kewanitaannya
Sekarang giliran penisku aku usap-usapkan ke clitoris serta bibir kemaluannya, bersetara dengan aku duduk mengangkang juga. Pahaku menahan pahanya supaya tetap terbuka. Rasanya enak sekali ketika penisku digeser-geserkan diliang senggamanya. Rani juga mengalami Perihal yang sama, serta kini tangannya ikut ngebantu serta menekan penisku digeser-geserkan di clitorisnya
“Ranii,. aahh,. enakk,. aahh” “aahh,. iya,. eennaakk sekalii”
Kita saling merintih. setelah itu pasal penisku makin gatal, aku mulai menggosokkan kepala penisku ke bibir kemaluannya. Rani makin menggelinjang. Akhirnya aku mulai memaksa pelan sampai kepala penisku masuk ke liang senggamanya
“Aduuhh. Dodii,. saakiitt,. aadduuhh,. jaangaann”,rintihnya “Tahan dulu sebentar…, Nanti juga ilang sakitnya”,. kataku membujuk
Kemudian pelan-pelan penisku aku keluarkan, setelah itu aku tekan lagi, aku keluarkan lagi, aku tekan lagi, setelah itu akhirnya aku tekan lebih dalam sampai masuk hampir setengahnya. Mulut Rani sampai terbuka tetapi telah nggak dapat bersuara
Punggungnya terangkat dari karpet menahan desakan penisku. setelah itu pelan-pelan aku keluarkan lagi, aku dorong lagi, aku keluarkan lagi, terus sampai dia tenang lagi. Akhirnya ketika aku memaksa lagi kali ini aku dorong sampai amblas semuanya ke dalam
Kali ini kita sama-sama mengerang dengan keras. tubuh kita berpelukan, mulutnya yang terbuka aku ciumi, serta pahanya menjepit pinggangku dengan keras sekali sehingga aku merasa ujung penisku telah mentok ke dinding kemaluannya. Kita tetap berpelukan dengan erat saling mengejang buat sebagian saat lamanya
Mulut kita saling mengisap dengan kuat. Kami sama-sama mengalami keenakan yang tiada taranya. sehabis itu pantatnya sedikit demi sedikit mulai bergoyang, tersebutkan akupun mulai menggerakkan penisku pelan-pelan, maju, mundur, pelan, pelan, semakin cepat, semakin cepat, serta goyangan pantat Rani juga makin cepat
“Dodii,. aduuhh,. aahh,. teruskan sayang,. aku hampir niihh”,. rintihnya
“Iya,. nihh,. tahan dulu,. aku juga hampir,. kita bareng ajaa”,. kataku bersetara dengan terus menggerakkan penis semakin laju. Tanganku juga ikut meremasi susunya. Penisku semakin keras kuhujam-hujamkan ke dalam liang surganya sampai pantatnya terangkat dari karpet. serta aku merasa liang senggamanya juga menguruti penisku di dalam. penis kutarik serta tekan makin cepat, makin cepat,. serta makin cepat”
“Raanii,. aku mau keluar niihh” “Iyaa,. keluarin saja,. Rani juga keluar kini niihh”
Akupun menghunjamkan penisku keras-keras yang disambut dengan pantat Rani yang terangkat ke atas sampai ujung penisku menumbuk dinding kemaluannya dengan keras. setelah itu pahanya menjepit pahaku dengan keras sehingga penisku semakin mentok, tangannya mencengkeram punggungku. Liang kewanitaannya berdenyut-denyut. Spermaku memancar, muncrat dengan sebanyak-banyaknya menyirami liang senggamanya
Baca juga : Nafsu Membara Karena Melihat Kode Dari Model Telanjang yang Minta ML
“aahh…, aahh,. aahh”,. kita sama-sama mengerang, serta liang kewanitaannya masih berdenyut, mencengkeram penisku, sehingga spermaku berkali-kali menyembur. Pantatnya masih juga berupaya menekan-nekan serta memutar sehingga penisku layaknya diperas. Kita orgasme berserentakan sepanjang sebagian saat, serta sepertinya nggak akan berakhir
Pantatku masih ditahan dengan tangannya, pahanya masih menjepit pahaku erat-erat, serta liang senggamanya masih berdenyut meremas-remas penisku dengan enaknya sehingga sepertinya spermaku keluar seluruh dengan tidak bersisa sedikitpun
“aahh,. aahh,. aduuhh…”, kita telah nggak dapat bersuara lagi disamping mengerang-erang keenakan
Ketika telah mulai kendur, aku ciumi Rani dengan penis masih di dalam liang senggamanya yang selaput dara nya sudah robek. Kita saling berciuman lagi buat sebagian saat bersetara dengan saling membelai. Aku ciumi terus sampai akhirnya aku merasai kalau Rani sedang menangis pasal selaput dara nya sudah robek
Tanpa berbicara kita saling menghibur. Aku merasai jikalau selaput dara nya sudah robek oleh penisku. serta ketika penisku aku cabut dari sela-sela liang kewanitaannya yang selaput dara nya sudah robek jelas jelas mengalir darah yang bercampur dengan spermaku
Kami terus saling membelai, serta Rani masih mengisak di dadaku pasal selaput dara-nya sudah sobek, sampai akhirnya kita berdua tertidur kelelahan dengan berpelukan.
Tag :
Cerita Dewasa,
Cerita Sex Pelajar
0 Komentar untuk "Pengalaman Bercinta di Gedung Bioskop Dengan Teman"