Cerita seks Dewasa dan Perselingkuhan

Cerita Seks Ngentot Dengan Janda Kampung Yang Bohai

Cerita Sex Bergambar - Kumpulan cerita Dewasa, Paling mesum dan hot, cerita terbaru ini berjudul Cerita Seks Ngentot Dengan Janda Kampung Yang Bohai, Simak terus kisahnya.

Karena diblog ini akan selalu ada update an cerita sex terbaru, ABG Mesum, Cerita Pemerkosaan, Cerita Ngentot, cerita janda gatel, cerita panas paling seru dan menarik hanya di sini tempatnya dalam bacaan cerita seks dewasa bergambar berikut ini, Selamat menikmati...

Cerita Seks Ngentot Dengan Janda Kampung Yang Bohai

Cerita Seks - Sudah belasan th. berpraktek saya di lokasi kumuh ibu kota. Pasienku agak banyak, tetapi rata-rata dari kelas menengah ke bawah. Jadi meskipun sudah belasan th. saya berpraktek dengan jumlah pasien lumayan, saya tetaplah saja tidak berani membina rumah tangga, sebab saya betul-betul menginginkan membahagiakan isteriku, apabila saya memilikinya nantinya, dan kebahagiaan bisa dengan gampang diraih apabila kantongku tidak tipis, simpananku banyak di bank dan rumahku besar.


Tetapi saya tidak sempat mengeluh akan kondisiku ini. Dengan pekerjaanku yang melayani orang-orang kelas bawah, yang begitu membutuhkan service kesehatan yang terjangkau, saya peroleh kenikmatan dengan batiniah, karna saya bisa melayani sesama dengan baik. Tetapi, di balik itu, saya juga peroleh kenikmatan yang sangat begitu di bagian non materi yang lain.

Satu malam hari, saya disuruh berkunjung ke pasien yang tuturnya sedang sakit kronis di tempat tinggalnya. Seperti biasa, saya mengunjunginya sesudah saya tutup praktik pada sekitaran 1/2 sepuluh malam. Nyatanya sakitnya sesungguhnya tidak kronis apabila dilihat dari kacamata kedokteran, cuma flu berat dibarengi kurang darah, jadi dengan suntikan dan obat yang biasa saya siapkan untuk mereka yang kesulitan peroleh obat malam malam, si ibu bisa di ringankan penyakitnya.

Waktu saya ingin meninggalkan tempat tinggal si ibu, nyatanya tanggul di pinggir sungai jebol, dan air bah menerjang, sampai mobil kijang bututku dan merta tenggelam hingga setinggi lebih kurang 50 senti dan mematikan mesin yang pernah hidup sebentar. Air di mana-mana, dan saya juga menolong keluarga si ibu untuk mengungsi ke atas, karna kebetulan tempat tinggal petaknya terbagi dalam 2 lantai dan di lantai atas ada kamar kecil hanya satu tempat anak gadis si ibu tinggal.

Karna tak ada peluang untuk pulang, jadi si Ibu tawarkan saya untuk bermalam hingga air surut. Di kamar yang sempit itu, si ibu segera tertidur dengan pulasnya, dan tinggallah saya berduaan dengan anak si ibu, yang nyatanya dalam cahaya remang-remang, terlihat manis sekali, maklum, umurnya saya prediksikan baru sekitaran awal dua beberapa puluh.

“Pak dokter, maaf ya, kami tidak bisa menyuguhkan apa apa, nampaknya semuanya perabotan dapur terendam di bawah”, tuturnya dengan suara yang demikian merdu, meskipun diluar terdengar hamparan hujan masih mendayu dayu.

“Oh, tidak apa-apa kok Dik”, sahutku.

Dan untuk melalui saat, saya banyak ajukan pertanyaan kepadanya, yang nyatanya bernama Sri.

Nyatanya Sri yaitu janda kampng tanpa ada anak, yang suaminya wafat karna kecelakaan di laut 2 th. yang kemarin. Karna cuma berdua saja dengan ibunya yang sakit-sakitan, jadi Sri tetaplah menjanda. Sri saat ini bekerja pada pabrik konveksi baju anak-anak, tetapi perusahaan tempatnya bekerja juga terserang efek krisis ekonomi yang berkelanjutan.

Waktu saya melirik ke arlojiku, nyatanya jam sudah tunjukkan 1/2 dua dini hari, dan saya saksikan Sri mulai terkantuk-kantuk, jadi saya anjurkan dia untuk tidur saja, dan karna sempitnya kamar ini, saya sangat terpaksa duduk di samping Sri yang mulai merebahkan diri.

Terlihat rambut Sri yang panjang terburai diatas bantal. Dadanya yang membusung terlihat bergerak naik turun dengan teraturnya menemani nafasnya. Saat Sri berbalik tubuh dalam tidurnya, belahan pakaiannya agak terungkap, hingga bisa kulihat buah dadanya yang montok dengan belahan yang begitu dalam. Pinggangnya yang ramping lebih menonjolkan busungan buah dadanya yang terlihat begitu menantang. Saya cobalah merebahkan diri di sebelahnya dan nyatanya Sri tetaplah lelap dalam tidurnya.

Fikiranku menerawang, teringat saya akan Wati, yang memiliki buah dada montok, yang sempat saya tiduri malam minggu waktu lalu, waktu saya melepas capek di panti pijat tradisionil yang ada banyak di lokasi saya berpraktek. Namun Wati nyatanya cuma nikmat dilihat, karna permainan seksnya jauh dibawah keinginanku.

Saat itu saya beberapa nyaris tidak bisa pulang jalan tegak, karna burungku tetap masih keras dan mengacung sesudah ‘selesai’ bergumul dengan Wati. Maklum, saya tidak terpuaskan dengan seksual, dan saat ini, sudah satu minggu berlalu, dan saya masih memendam berahi diantara selangkanganku.

Saya coba meraba buah dada Sri yang demikian menantang, nyatanya dia tidak menggunakan beha dibawah pakaiannya. Teraba puting susunya yang mungil. dan saat saya coba melepas pakaiannya, nyatanya dengan gampang bisa kulakukan tanpa ada buat Sri terbangun. Saya dekatkan bibirku ke putingnya yang samping kanan, nyatanya Sri si janda kampung tetaplah tertidur.

Saya mulai rasakan kemaluanku mulai jadi membesar dan agak menegang, jadi saya lanjutkan permainan bibirku ke puting susu Sri yang samping kiri, dan saya mulai meremas buah dada Sri yang montok itu. Merasa Sri bergerak dibawah himpitanku, dan terlihat dia terbangun, tetapi saya segera menyambar bibirnya, supaya dia tidak menjerit.

Saya lumatkan bibirku ke bibirnya, sembari menjulurkan lidahku kedalam mulutnya. Merasa sekali Sri si janda kampung yang awal mulanya agak tegang, mulai santai, dan nampaknya dia nikmati juga permainan bibir dan lidahku, yang dibarengi dengan remasan gemas pada ke dua buah dadanya.

Setalah saya percaya Sri tidak akan berteriak, saya alihkan bibirku ke arah bawah, sembari tanganku coba menyibakkan roknya supaya tanganku bisa meraba kulit pahanya. Nyatanya Sri begitu bekerja bersama, dia gerakkan bokongnya hingga dengan gampang jadi saya bisa turunkan roknya sekalian dengan celana dalamnya, dan waktu itu kilat diluar buat sepintas terlihat pangkal paha Sri yang mulus, dengan bulu kemaluan yang tumbuh lebat diantara pangkal pahanya itu.

Kujulurkan lidahku, kususupi rambut lebat yang tumbuh hingga di pinggir bibir besar kemaluannya. Di dalam atas, nyatanya clitoris Sri sudah mulai mengeras, dan saya jilati sepuas hatiku hingga merasa Sri si janda kampung agak menggerakkan bokongnya, tentu dia menahan gejolak berahinya yang mulai terganggu oleh jilatan lidahku itu.

Sri membiarkan saya bermain dengan bibirnya, dan merasa tangannya mulai buka kancing bajuku, lantas melepas ikat pinggangku dan coba melepas celanaku. Nampaknya Sri memperoleh sedikit kesusahan karna celanaku merasa sempit karna kemaluanku yang semakin jadi membesar dan semakin menegang.

Sembari tetaplah menjilati kemaluannya, saya menolong Sri si janda kampung melepas celana panjang dan celana dalamku sekalian, hingga saat ini kami sudah bertelanjang bulat, berbaring dengan di lantai kamar, sedang ibunya masih pulas diatas tempat tidur.

Mata Sri terlihat agak terbelalak waktu dia melihat ke arah bawah perutku, yang penuh ditumbuhi oleh rambut kemaluanku yang subur, dan batang kemaluanku yang sudah jadi membesar penuh dan dalam kondisi tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yang jadi membesar pada ujungnya dan terlihat merah berkilat.

Kutarik kepala Sri supaya mendekat ke kemaluanku, dan kusodorkan kepala kemaluanku ke arah bibirnya yang mungil. Nyatanya Sri tidak canggung buka mulutnya dan mengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya. Tangan kanannya mengelus batang kemaluanku sedang tangan kirinya meremas buah kemaluanku.

Saya memajukan bokongku dan batang kemaluanku semakin dalam masuk mulut Sri. Ke-2 tanganku repot meremas buah dadanya, lantas bokongnya dan kemaluannya. Saya mainkan jariku di clitoris Sri, yang membuatnya menggelinjang, waktu saya rasakan kemaluan Sri mulai membasah, saya tahu, waktunya sudah dekat.

Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Sri, dan kudorong Sri sampai kemampuanng. Rambut panjangnya kembali terburai diatas bantal. Sri mulai sedikit merenggangkan ke-2 pahanya, hingga saya gampang menyesuaikan diri diatas tubuhnya, dengan dada menghimpit ke-2 buah dadanya yang montok, dengan bibir yang melumat bibirnya, dan sisi bawah badanku ada diantara ke-2 pahanya yang semakin dilebarkan.

Saya turunkan bokongku, dan merasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Sri, lantas saya geserkan agak ke bawah dan saat ini merasa kepala kemaluanku ada di antara ke-2 bibir besarnya dan mulai menyentuh mulut kemaluannya.

Lalu saya dorongkan batang kemaluanku perlahan menyusuri liang sanggama Sri si janda kampung. Merasa agak seret majunya, karna Sri sudah menjanda dua th., dan nampaknya belum rasakan batang kemaluan lelaki mulai sejak itu. Dengan sabar saya majukan selalu batang kemaluanku hingga pada akhirnya tertahan oleh basic kemaluan Sri.

Nyatanya kemaluanku cukup besar dan panjang untuk Sri, tetapi ini cuma sebentar saja, karna segera merasa Sri mulai sedikit menggerakkan bokongnya hingga saya bisa mendorong batang kemaluanku hingga habis, menghunjam kedalam liang kemaluan Sri.

Saya membiarkan batang kemaluanku didalam liang kemaluan Sri sekitaran 20 detik, baru kemudian saya mulai menariknya perlahan, hingga kurang lebih setengahnya, lantas saya dorongkan dengan lebih cepat hingga habis.

Pergerakan bokongku nyatanya menghidupkan berahi Sri yang menimpali dengan pergerakan bokongnya maju dan mundur, kadang-kadang ke arah kiri dan kanan dan kadang-kadang bergerak memutar, yang buat kepala dan batang kemaluanku merasa di remas-remas oleh liang kemaluan Sri yang semakin membasah.

Tidak merasa, Sri terdengar mendasah dasah, terbaur dengan dengusan nafasku yang ditimpali dengan udara nafsu yang semakin membubung. Untuk pertama kali saya menyetubuhi Sri si janda kampung, saya belum menginginkan lakukan style yang mungkin akan membuatnya kaget, jadi saya lanjutkan pergerakan bokongku ikuti irama bersetubuh yang tradisionil, tetapi ini membawa hasil kesenangan yang sangat begitu.

Sekitaran 40 menit lalu, dibarengi dengan jeritan kecil Sri, saya hunjamkan semua batang kemaluanku dalam dalam, kutekan basic kemaluan Sri dan saat itu juga lalu, merasa kepala kemaluanku menggangguk-angguk didalam kesempitan liang kemaluan Sri dan pancarkan air maniku yang sudah tertahan lebih dari 1 minggu.

Merasa tubuh Sri melamas, dan saya biarlah berat tubuhku tergolek diatas buah dadanya yang montok. Batang kemaluanku mulai melemas, tetapi masih cukup besar, dan kubiarkan tergoler dalam jepitan liang kemaluannya. Merasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal pahaku.

Sembari memeluk badan Sri si janda kampung yang berkeringat, saya bisikan ke telinganya, “Sri, terima kasih,

Cerita Sexs,Cerita Bokep,Cerita Mesum,Cerita Hot,Cerita Sedarah Sex,Cerita Tante Bokep,Cerita Ngentot Panas,Cerita Remaja Bugil,Cerita Sex Terbaru 2017.


Next Baca juga :

0 Komentar untuk "Cerita Seks Ngentot Dengan Janda Kampung Yang Bohai"


Back To Top